Sejuta Kesan dan Harapan dalam Kunker Dua Hari Gubernur Sumbar di Mapat Tunggul Selatan


IMG_1210 IMG_1173 IMG_1345 IMG_1228 IMG_1367 IMG_1394 IMG_1418 IMG_1406 IMG_1467 IMG_1513 IMG_1523 IMG_1538 IMG_1572 IMG_1614 IMG_1633IMG_1513

Bupati Pasaman; Mapat Tunggul Selatan adalah Kecamatan Harapan bagi Kabupaten Pasaman

Pasaman,

Alhamdulillah, setelah dua tahun impian saya untuk bertemu masyarakat Mapat Tunggul Selatan (MTS) barulah saat ini dapat terlaksana. Tertundanya rencana kunjungan kerja (kunker) ini, tidak lain karena padatnya agenda tugas yang harus saya jalankan”, ungkap Gubernur Sumatera Barat Prof. Irwan Prayitno dihadapan warga MTS dalam agenda lawatan 2 hari penuh beliau pada tanggal 8 dan 9 Juli 2013 di daerah paling timur kabupaten Pasaman itu.

Perjalanan panjang melintasi jalan offroad yang penuh tanjakan dan tikungan tajam di lereng terjal yang dinikmati pada malam hari itu, menjadi kesan ekstrem yang menantang dan mengasikkan bagi Pak Gubernur dan sejumlah Kepala SKPD terkait di Pemprov Sumbar  seperti Kepala Dinas PSDA Ali Musri, Kadinas Sosial Abdul Gafar, Kadinas Perkebunan Fajaruddin, Kadinas Kelautan dan Perikanan Yosmeri, Kadinas Kehutanan Hendri Oktavia dan Kabiro Humas Setda Provinsi Sumatera Barat Irwan.

Bersama Bupati Benny Utama, Forum Pimpinan Daerah yang diikuti Dandim 0305 Letkol. Inf Nelson Bakhtiar Sarwo Edi Situmeang, Kapolres 503 AKBP Joko Purnomo dan Kajari Lubuk Sikaping, Lubis, MH besarta sejumlah pejabat Setdakab dan SKPD di lingkungan Pemkab Pasaman, seperti Asisten Pemerintahan, Kadis PU, Ka BPBD, Kadis BPM, Kadiskes, Kadis Sosnaker, Kadis Pertanian, KLH, Kakan Kesbangpol, Kasat Pol PP, dan sejumlah pejabat lainnya.

Gubernur berserta rombongan bertolak  dari Padang selepas Apel Pagi dan silaturrahim dengan PNS Gubernuran Padang dan tiba jam 13.00 Wib di Kota Lubuksikaping yang langsung bergabung dengan Rombongan Pemkab Pasaman yang dipimpin langsung oleh Bupati setempat. Hanya beritirahat sekitar 10 menit saja, perjalanan gabungan yang menggunakan kendaraan double gardan meluncur ke Silayang, ibukota Mapattunggul Selatan dan sampai di daerah ini jam 16.00 wib.

Setelah mendapat serangkaian upacara penyambutan oleh warga yang dipimpin oleh Camat Lotfri Edo Rama dan Wali Nagari Silayang Boy Finaldo, Gubernur Irwan Prayitno meresmikan Pemakaian Gedung Kantor Wali Nagari Silayang, penyerahan secara simbolis plafon dana PNPM, dana P2BN dan sejumlah bantuan  bibit ikan nila dan lele.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Irtwan Prayitno menyampaikan rasa salutnya kepada Bupati Pasaman yang sangat arif dalam menyikapi problema ketertinggalan daerahnya dari daerah lainnya di Sumatera barat, hal itu terlihat dari upaya percepatan pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum yang berjalan sangat pesat sekali.

Disamping itu, pembangunan sumber daya manusia melalui berbagai program unggulannya juga berjalan tepat guna dan tepat sasaran. Hal itu terbukti sebagai penggagas pertama di Sumbar, seperti Program Pembangunan Partisipatif Berbasis Nagari (P2BN), Program Layanan kesehatan gratis melalui Jamkesda, program pendidikan Gratis 12 tahun.

“Untuk itu, saya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk dapat menyukseskan semua program jitu Pak Benny Utama ini, karena semuanya bermuara pada peningkatan kesejahteraan ekonomi kerakyatan tang berwujud pada meningkatnya taraf hidup masyarakat secara keseluruhan”, himbau Gubernur.

Dikatakannya, ide Bupati menitikberatkan basis peningkatan kesejahteraan melalui pendidikan dan kesehatan, sangat tepat sekali, karena tidak mungkin masyarakat bisa berusaha secara maksimal tanpa didukung oleh kedua modal dasar tersebut.

Diakuinya, walaupun keterbatasan sumber pendapatan daerah, namun tidak mengurangi strategi pencarian sumber dana dukungan. Oleh karena itu pula, pemprov Sumbar akan mengalokasikan pegaspalan jalan dari koto panjang ke Silayang dan perkerasan jalan silayang ke muaro sungai lolo yang berbatasan dengan kabupaten lima puluh kota pada tahun 2014 mendatang.

Sementara itu Bupati Pasaman H Benny Utama, SH MM menyatakan berterima kasih kepada jajaran Pemprov Sumbar yang berhasil merealisasikan agenda kunjungan Gubernur ke daerah untuk melihat langsung permasalahan yang dihadapi masyarakat di MTS selama ini, yaitu tidak tersedianya akses transportasi yang layak, sehingga menjadikan daerah ini terlambat dalam upaya kesejajaran dengan daerah lainnya.

Disebutkan Benny, bahwa tekadnya  membebaskan kendala akses transportasi ke masing-masing jorong ditargetkan tuntas pada tahun 2015 nanti. Disamping tetap memantau pelaksanaan pengentasan pendidikan dasar yang dicanangkan sejak dua tahun lalu berupa satu jorong satu paud (pendidikan anak usia dini) dan program satu bidan satu jorong. Bahkan mengupayakan pelaksanaan yang berdampingan, seperti di MTS ini, istri camat yang seorang dokter langsung ditempatkan di daerah ini bersama dokter PTT yang telah ada.

Mengenai jarak tempuh dari Koto Panjang di Nagari Panti Timur kecamatan Panti ke Muaro Sungai Lolo hanya berjarak 42 km, tetapi harus dengan menggunakan kendaraan gardan ganda dan memakan waktu lama, karena kondisi medannya yang begitu sulit.

Kalau dari koto panjang ke silayang sepanjang 19 km sudah diaspal macadam, tetapi masih kecil dan terdiri dari lintasan perbukitan. Sedangkan sisanya dari Silayang ke Ulu layang baru tahap perkerasan dan selanjutnya melalui pangian, sungai lolo dan muaro masih dalam tahap pembukaan badan jalan, jelas Benny Utama.

Selepas acara peresmian Kantor Wali Nagari Silayang, Rombongan melihat dari dekat PLTMH Hulu Layang dan kembali Shalat Maghrib di Rumah kediaman Wali Nagari Silayang, Boy Finaldo. Dan malam itu juga melanjutkan perjalanan menuju jorong Pangian, pada jam 22.00 wib barulah sampai di daerah puncak bukit barisan ini.

Walaupun hari sudah terbilang larut malam, namun warga setempat masih antusias menunggu rombongan orang nomor satu Sumbar ini, karena seperti mereka akui sendiri bahwa daerah ini memang pertama kali dikunjungi sepanjang sejarah.

Setelah mendapat penjelasan dari tokoh masyarakat Pangian, Umar Daud, bahwa mata pencarian utama warganya berkebun gambir dan karet, maka Gubernur menjanjikan pihaknya akan memberikan penyuluhan pengelolaan serta bantuan bibit gambir berkualitas, disamping mengingatkan masyarakat akan pentingnya pendidikan dan kesehatan anak. Sebagaimana telah diprogramkan berdirinya SLTA di setiap kecamatan oleh Bupati Pasaman.

Usai silaturahmi singkat di balai adat pangian ini, pada jam 23.00 rombongan menuju jorong sungai lolo yang dengan susah payah dan berhasil memasuki daerah yang terlihat perumahannya jauh lebih kecil, namun agak lebih teratur.

Sekitar 300 meter memasuki daerah ini, terdapat persimpangan, satu arah ke kiri masih berupa jalan tanah berlumpur dan ke arah kanan telah dicor semen. Kebetulan Pak Gubernur sendiri berada di urutan paling depan dengan menumpangi  mobil rescue dinsosprov bersama Kadis Abdul Gafar, ternyata dicegat oleh dua orang yang berdiri sejak sore di tempat itu. Mereka menanyakan tentang mobil itu apakah mobil yang ditumpangi pak gubernur, kalau memang iya maka mereka minta untuk menempuh jalan simpang kanan karena sudah ditunggu-tunggu oleh warga. Ternyata sang ajudan gubernur berprasangka kurang baik, sehingga langsung menjawab bahwa yang ini adalah  mobil pengawal, dan penunggu pun membiarkan mobil tersebut menuju simpang kiri.

Setelah semua rombongan yang dibelakang sampai, maka mereka diarahkan oleh kedua penunggu ke kanan dengan memberi tahu bahwa rombongan  telah ditunggu sejak jam 20.00 wib oleh warga. Sesampai di tengah kerumunan warga di sebuah balerong kampung tersebut, Pak Bupati menanyakan posisi pak gubernur, barulah penunggu memberi tahu bahwa sebuah mobil terdepan telah memilih jalur kiri. Maka pak Bupati langsung tanggap dan memerintahkan camat MTS untuk langsung menyusul pak Gubernur untuk berbalik. Camat termuda di Pasaman ini, memang energik dan langsung menunggangi motor trabasnya dengan tangkas.

Jorong sungai lolo yang berada di hamparan yang cukup baik datarannya itu dihuni oleh penduduk yang semuanya bermata pencaraian petani gambir, seiring taraf pendidikan di daerah ini masih sangat rendah karena jauhnya perhubungan ke ibukota nagari apalagi ke ibukota kecamatan bahkan ibukota kabupaten. Tentu saja pernikahan usia dini menjadi hal yang membudaya di daerah ini.

Salah seorang ibu muda yang menggendong seorang anak meminta untuk dapat menyalami pak Gubernur. Ketika ditanyakan oleh Pak Gubernur tentang anak yang digendongnya tersebut, ibu itu menjawab bahwa anak yang digendongnya ini adalah anaknya yang ke sembilan, sedang dirinya  berumur 32 tahun dan telah memiliki cucu sebanyak 4 orang.

Ketika ditanyakan alasan pernikahan dini, karena tidak terjangkaunya bangku pendidikan di luar daerah, sehingga untuk mengantisipasi perbuatan tidak baik atau hubungan diluar nikah, maka secara aklamasi oleh masyarakat setempat yang masih kental dengan pranata adat minangkabau ini sepakat untuk melegalkan pernikahan dini.

Sekitar satu jam berlangsung ramah tamah sambutan hangat masyarakat Jorong Sungai Lolo, rombongan pamit dan melanjutkan perjalanan ke Jorong Muaro dalam kenagarian Muaro Sungai Lolo yang berpenduduk lebih dari 3000 orang dewasa yang telah terdaftar sebagai konstituen pada pesta pemilihan umum 2014 mendatang ini.

Setiba di Muaro Sungai Lolo sekitar jam 01.30 wib dinihari, rombongan berpencar pada rumah penduduk setempat untuk menikmati makan malam dan istirahat. Seperti Rombongan Gubernur beristirahat di kediaman mantan wali nagari Muaro Sungai Lolo, dan Rombongan Bupati dan Dandim di rumah Haji Anibar.

Usai Shalat subuh keesokannya, Gubernur Irwan Prayitno menyempatkan diri melawat sekeliling pemukiman penduduk Jorong muaro dengan menumpangi ojek untuk melihat lahan pertanian warga, seperti persawahan, kebun karet dan gambir serta melihat tatanan pemukiman yang dikelilingi oleh sungai dan perbukitan tersebut.

Tepat jam 07.00wib, Pak Gubernur telah bergabung bersama warga dalam sungai galugua untuk melakukan penangkapan ikan larangan warga yang sengaja dipersiapkan untuk dipanen setelah dua tahun ditetapkan sebagai ikan larangan.

Sungguh suatu pemandangan yang sangat menakjubkan, karena sungai yang dalam keadaan cukup dangkal, yang kedalamannya sekitas 1.5 meter itu, terdapat populasi ikan sungai ikan yang begitu banyak. Seperti terlihat pada setiap lemparan jala terlihat puluhan ikan jenis kapiyek dan garing terperangkap. Tidak ketinggalan Pak Gubernur ikut melempar jala untuk mengumpulkan ikan tersebut. Begitupun sejumlah pejabat provinsi dan Pemkab Pasaman yang sebagian besarnya juga terbiasa terlibat dalam acara melepas larangan di sungai pada berbagai tempat yang tersebar di Kabupaten Pasaman sebagai salah satu upaya pelestarian budaya pemeliharaan ikan sungai.

Selesai panen ikan larangan yang berlangsung sekitar satu jam itu, lalu dikumpulkan dan dimasak secara bersama-sama oleh penduduk untuk dijadikan menu hidangan makan bersama pada pagi terakhir jelang puasa Ramadlan 1434H ini.

Selepas makan pagi, sekitar jam 10.00 wib, balerong pertemuan telah dipenuhi oleh masyarakat Nagari Sungai Lolo untuk menerima sambutan dan arahan serta penyampaian berbagai program dan hasil pembangunan yang sedang dan akan dijalankan oleh Bupati Benny Utama dan Gubernur Irwan Prayitno.

Masyarakat setempat sangat terharu dan antusias sekali meninggalkan semua aktifitas hariannya demi dapat bertatap muka dengan para petinggi dan orang nomor satu di Propinsi dan di Kabupaten yang belum pernah terjadi semenjak  Indonesia Merdeka dan selama kampung halaman mereka ada dari ratusan tahun lalu.

Pejabat Wali Nagari Muaro Sungai Lolo Tarmizi Abu Bakar, menyampaikan bahwa kendala utama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang bermata pencarian petani itu adalah tidak tersedianya sarana transportasi yang layak, untuk pengolahan dan  pemasaran serta kualitas hasil yang masih kurang memuaskan.

Dengan kenyataan itu, Bupati Benny Utama dalam sambutannya menyatakan bahwa pihaknya telah menetapkan bahwa paling lambat pada tahun 2015 nanti, semua kejorongan di setiap nagari telah terjangkau dengan akses jalan transportasi darat, namun khusus untuk pengaspalan jalan dari Muaro ke Koto Panjang diharapkan dapat dibantu oleh Pemprov Sumbar, karena keterbatasan anggaran dan masih banyaknya prioritas pembangunan yang harus dituntaskan.

Namun demikian, Bupati bertekad untuk mewujudkan berdirinya SMA di kecamatan MTS ini, agar program pendidikan gratis 12 tahun juga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat karena kemudahan akses dan lokasi yang mudah dijangkau. Disamping terrealisasinya layanan kesehatan masyarakat melalui program Jamkesda untuk seluruh penduduk yang belum terjangkau Jamkesmas serta menjadikan MTS sebagai kecamatan harapan, karena juga dipimpin oleh camat harapan yang kini dijabat oleh Lotfriedo Rama SSTP yang masih berusia 32 tahun dan istrinya seorang dokter yang juga ditugaskan untuk mengabdi di daerah ini.

Sejalan dengan itu, Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan rasa kagumnya dengan sambutan hangat warga dan berjanji untuk membebaskan masyarakat MTS dari keterisoliran dengan menganggarkan dana pengaspalan jalan, bantuan bibit, dan penyuluhan pertanian, bantuan ternak sesuai minat masyarakat seperti tersedianya bantuan sapi, kambing, itik dan ikan air tawar.

Namun kepada masyarakat diminta untuk meningkatkan taraf kesejahteraan melalui berbagai upaya, mulai dari membuat variasi usaha seperti selain bertani gambir, warga dapat memanfaatkan paruh waktu untuk memelihara ternak, atau menambah usaha pertanian lainnya seperti berkebun coklat, pisang dan berbagai jenis tanaman yang cocok dengan daerah setempat, termasuk budidaya palawija dan perikanan air tawar.

Hal yang sangat menentukan peningkatan kesejahteraan menurut Gubernur adalah pentingnya pendidikan dalam mengubah pola pikir dan kemampuan pemanfaatan teknologi dan pengelolaan usaha sebagai sumber mata pencarian dalam memenuhi kebutuhan hidup.

“Kita bersyukur bahwa jabatan penting di bawah presiden, yaitu menteri keuangan saat ini dipegang oleh orang pasaman, tepatnya putra Rao yang bernama Khatib Basri dan ini hanya bisa terjadi karena bersekolah dengan melewati berbagai jenjang pendidikan”, papar Irwan.

“Kedepan tidak menutup kemungkinan orang Muaro Sungai Lolo atau MTS pada umumnya juga bisa menempati sejumlah jabatan penting di pemerintahan pada berbagai tingkatan,” pungkasnya.

Pada jam 11.30 wib, rombongan Gubernur dilepas oleh Bupati bersama warga untuk melanjutkan perjalanan kunjungan kerja ke kabupaten limapuluh kota melalui transpotasi sungai dengan  menggunakan sampan mesin temple atau speed boad menuju Gelugur dengan jarak tempuh selama satu setengah jam yang diantar oleh Asisten I  A. Syafei dan Kabag Pemerintahan Pemkab Pasaman Alim Bazar.

Sisi lain pemandangan Muaro Sungai Lolo, selain pemukiman di pertemuan dan perpisahan dua sungai, yaitu sungai gelugur dan sungai Kampar, bangunan rumah terlihat masih kental dengan bentuk rumah adat minangkabau yang bergonjong dan masih terdapatnya sejumlah bukti sejarah perang paderi melawan colonial Belanda berupa parit atau benteng dan tiga buah meriam kecil yang disebut warga setempat dengan “lelo”.

Satu hal yang lebih mengagumkan dan menjadi kebanggaan Sumbar adalah, bahwa Jorong Muaro merupakan kampung kediaman Ulfa Dilla yang berhasil mempersembahkan medali emas untuk Sumatera Barat pada Pospenas VI 20 s/d 30 Juni 2013 di Gorontalo.